Mari bercerita dan lekas pergi
Kita hanya ingin mengenang lalu kemudian
kembali melupakan
Lama sudah kita tahu tidak sealir, namun setengah
hati menyangkal semua belum berakhir.
Mari mengenang dan lekas pamit
Kita tidak perlu mengatakan rindu atau
kalimat-kalimat rayu
Jauh-jauh sudah kita berlainan genggam, namun sekeras
hati mengkhayal seakan masih sepaham.
Mari sama-sama mengingatkan, bahwa yang kita rayakan
sudah tak sama dengan awal kesepakatan.
Kita hanya seperti menunggu hujan tahunan dan bersama-sama
memuja pelangi. Menghafal dasar-dasar
warnanya tanpa memahami proses bias sinar yang terpatahkan butir-butir hujan.
Begitulah. Susah payahnya kita meramaikan
beranda.
Kita sadar untuk tidak berusaha menghadirkannya
kembali. Hanya cukup berpura-pura ikatan itu masih ada.
Kita tidak pernah benar-benar membuatnya benar.
Hanya menikmatinya saja sebagai peristiwa sejarah.
Sesekali kita mengharap kelak akan menyatu. Seperti
saat kita berjuang untuk memerdekakan segalanya.
Tak apa.
Mungkin memang itulah kita. Setiap tahunnya
akan selalu sama.
Selamat Hari Lahir Pancasila.
Tidak ada komentar
Posting Komentar
Nama :
Usia :
Pekerjaan :
Lokasi :
Komentar :